Berdasarkan hadis-hadis yang telah diriwayatkan, terdapat empat puluh empat nama para sahabat RA yang pernah menyampaikan kepada kita hadis-hadis mengenai Imam Mahdi, seperti yang mereka pernah dengar daripada Nabi SAW sendiri. Sebagian mereka adalah merupakan sahabat utama Baginda SAW, yaitu orang-orang yang sudah mendapat jaminan syurga daripada Rasulullah SAW. Ada yang meriwayatkan sebuah hadis dan ramai pula yang meriwayatkan beberapa buah hadis mengenai Imam Mahdi daripada Rasulullah SAW.
Ada yang meriwayatkan sebuah hadis daripada Rasulullah SAW mengenai Imam Mahdi, ada yang banyak, dan selain dari itu, ada yang bercerita mengenai Imam Mahdi berdasarkan kasyaf yang mereka terima daripada sisi Allah. Kasyaf ini jelas dapat dilihat jika kita rajin meneliti dan menghalusi kata-kata para sahabat RA ini, tanpa terburu-buru menolaknya. Perkabaran ini adalah sokongan atau tambahan daripada apa yang telah diberitakan oleh Rasulullah SAW kepada mereka sebelumnya. Hal ini tidak sekali-kali boleh dikatakan bahwa mereka itu seperti memandai-mandai atau berlebih-lebih dalam penerangan mereka. Hal ini dikarenakan mereka memang mendapat ilmu seperti yang demikian itu lalu mereka sampaikan pula kepada generasi tabiin, dan seterusnya sampai kepada kita hari ini.
Jumlah mereka yang seramai ini, memang jika dilihat dari segi rawi dan syarat untuk menjadi mutawatir, memang sudah lebih daripada mencukupi untuk kita mengisytiharkannya sebagai mutawatir mutlak. Hanya mengenangkan soal ini adalah soal furuk dalam ilmu tauhid, maka tidaklah dirasakan perlu berbuat demikian. Namun jika ada pihak yang mau berbuat demikian, dipersilakanlah. Berikut adalah sahabat RA yang namanya dimasukkan sebagai periwayat hadis mengenai Imam Mahdi:
- Sayidatina Aisyah, Ummul Mukminin RA.
- Sayidatina Ummu Salamah, Ummul Mukminin RA.
- Sayidatina Maimunah, Ummul Mukminin RA.
- Sayidatina Ummu Habibah RA, Ummul Mukminin RA.
- Sayidina Ali bin Abi Talib KMW.
- Sayidina Ali al-Hilali RA.
- Sayidina Abdullah ibnul Abbas RA.
- Sayidina Abdullah ibnu Umar RA.
- Sayidina Abdullah ibnu Mas’ud RA.
- Sayidina Abdullah bin Amru bin al-As RA.
- Sayidina Abdullah bin Busri RA.
- Sayidina Abdullah bin Al-Haris RA.
- Sayidina Abdul Rahman bin Auf RA.
- Sayidina Al-Abbas bin Abdul Muttalib RA.
- Sayidina Amru bin Al-As RA.
- Sayidina Amru bin Murrah al-Juhani RA.
- Sayidina Amru bin Taghlib RA.
- Sayidina Ammar bin Yasir RA.
- Sayidina Abi at-Tufail RA.
- Sayidina Abu Said al-Khudri RA.
- Sayidina Abu Hurairah RA.
- Sayidina Abu Ayub al-Ansari RA.
- Sayidina Abu Umamah al-Bahili RA.
- Sayidina Anas bin Malik RA.
- Sayidina Auf bin Malik RA.
- Sayidina Buraidah RA.
- Sayidina Husain bin Ali bin Abi Talib RA.
- Sayidina Huzaifah bin Al-Yaman RA.
- Sayidina Imran bin Husain RA.
- Sayidina Jabir bin Abdullah RA.
- Sayidina Jabir bin Samurah RA.
- Sayidina Jabir bin Majid as-Sadafi RA.
- Sayidina Jubair bin Nufair RA.
- Sayidina Kirrah al-Muzani RA.
- Sayidina Mustaurid al-Qurasyi RA.
- Sayidina Muaz bin Jabal RA.
- Sayidina Nafik bin Uqbah bin Abi Waqqas RA.
- Sayidina Osman bin Affan RA.
- Sayidina Qais bin Jabir RA.
- Sayidina Salman Al-Farisi RA.
- Sayidina Sauban RA.
- Sayidina Talhah bin Ubaidillah RA.
- Sayidina Tamim ad-Dari RA.
- Sayidina Zubair bin Al-Awwam RA.
Riwayat mengenai Imam Mahdi turut disebut oleh lima orang tabiin melalui hadis-hadis mursal. Mereka yang berlima itu adalah;
- Said bin Al-Musayyab RH.
- Imam Al-Hasan Al-Basri RH.
- Qatadah RH.
- Syahar bin Haushab RH.
- Mumar RH.
Seluruh nama sahabat RA yang meriwayatkan hadis mengenai Imam Mahdi ini dikumpulkan daripada hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Imam as-Suyuti RH, Imam Ibnu Hajar al-Haitami RH, Imam Abu Nuaim RH dan Grand Muhaddith Syeikh Abdullah bin Sadek, Ph.D. Oleh karena mereka semuanya adalah ahli hadis yang pakar-pakar pada zaman masing-masing serta diakui pula oleh seluruh umat Islam akan kealiman mereka, maka hadis-hadis yang mereka riwayatkan dan nama-nama sahabat RA yang dibawakan itu kita terima, kita susun dan disenaraikan.
Maka hasilnya adalah seperti yang telah disenaraikan di atas. Jika para pembaca maukan lebih keyakinan, dan jika masa mengizinkan, eloklah membuat rujukan dan semakan semula kepada kitab-kitab yang dikarang oleh keempat-empat orang ulama yang penulis jadikan sandaran rujukan itu. Hal ini adalah baik juga sebagai suatu usaha untuk memantapkan lagi ilmu kita yang sebenarnya masih amat cetek ini.
No comments:
Post a Comment