Wednesday 23 February 2011

0005a Jenis-jenis al-Mahdi

Jenis-jenis al-Mahdi

Berdasarkan huraian dan keterangan ulama terdahulu, terdapat beberapa jenis al-Mahdi. Jika digabungkan semua pendapat dan hujah para ulama sejak zaman-berzaman, maka didapatlah beberapa jenis Mahdi. Berikut ini adalah beberapa jenis Mahdi dan huraiannya secara serba ringkas.

  1. Mahdi dalam hal kebaikan, yaitu Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Maka tidaklah salah jika kita meletakkan seseorang sebagai Imam Mahdi karena Khalifah Umar bin Abdul Aziz sendiri digelar orang sebagai Imam Mahdi, selagi yang dimaksudkan itu bukan Imam Mahdi yang sebenar. Tidak bolehlah kita menghukum sesat kepada seseorang yang mendakwa orang lain sebagai Imam Mahdi, selagi yang didakwa itu bukan bermaksud Imam Mahdi sebenar. Jika gelaran Mahdi itu salah jika diberikan kepada seseorang, tentulah para tabiin menjadi orang pertama yang menentangnya dengan sekeras-kerasmya. Mereka jugalah yang pertama yang akan menghukum si pendakwa itu sebagai sesat, syirik dan membahayakan akidah.

  2. Mahdi dalam hal peperangan yaitu orang yang sentiasa bergelimang dalam peperangan fi sabilillah. Dalam kes ini, Mahdi yang dimaksudkan adalah sekumpulan orang, yaitu orang-orang yang istiqamah dalam urusan perjuangan mereka itu, demi menegak dan meninggikan kalimah Allah di atas muka bumi ini.

  3. Mahdi dalam hal agama yaitu Nabi Isa bin Maryam AS. Beliau adalah orang yang sempurna Mahdinya yaitu tidak pernah melakukan dosa dan maksiat, yang bersifat dengan maksum, karena beliau adalah seorang nabi dan rasul, malah rasul yang Ulul ‘Azmi. Maka karena itulah beliau dianggap sebagai Imam Mahdi yang sempurna agamanya. Pemerintahannya ke atas seluruh dunia selepas kemangkatan Imam Mahdi adalah suatu yang pasti karena sudah disebutkan oleh Rasulullah SAW sendiri.

  4. Mahdi dalam hal pemerintahan yaitu Khulafa ur-Rasyidin yang berempat. Mereka dikatakan khalifah ‘yang mendapat petunjuk’ dalam pemerintahan mereka. Dan penggunaan istilah ‘yang mendapat petunjuk’ itu bermaksud bahwa mereka juga adalah al-Mahdi bagi umat ini, dan jumlah al-Mahdi ini adalah empat orang seperti yang lazim diketahui umum.

  5. Imam al-Mahdi yang Muntazar, hanya seorang sahaja yaitu Muhammad bin Abdullah, Ahlulbait AS. Inilah al-Mahdi yang sebenar, yang telah menimbulkan terlalu banyak kontroversi, suatu jawatan yang cukup diminati oleh sekian banyak orang, yang dibuktikan dengan terlalu banyaknya dakwaan sebagai Imam Mahdi. Namun satu perkara yang pasti adalah, al-Mahdi yang sebenar tetaplah Imam Mahdi, manakala yang palsu tetap akan lenyap. Ini sesuai dengan firman Allah SWT, “Apabila datang yang hak, yang batil pasti akan sirna…”

  6. Mahdi palsu yang sentiasa muncul di sana-sini dari semasa ke semasa. Inilah al-Mahdi palsu, yaitu golongan yang coba mengambil kesempatan di atas kejahilan dan kelemahan umat Islam untuk tujuan pribadi. Namun yang batil tetaplah batil, akhirnya pasti akan lenyap ditelan zaman, lenyap bersama-sama dengan lenyapnya si pendakwa dirinya Imam Mahdi itu.

  7. Mahdi di kalangan para aulia Allah. Mereka ini adalah wali-wali besar pada zaman mereka dan menjadi pemerintah bagi sekalian wali pada zaman masing-masing. Mereka ini adalah para Wali Qutub dan Wali Ghaus, yang mempunyai peranan yang cukup besar dalam Wilayah Auliya. Peranan mereka tidak begitu dikesan oleh orang awam, tetapi cukup dirasakan oleh kalangan wali-wali dan para solihin.

  8. Mahdi yang diambil berkat yaitu orang yang menggunakan gelaran al-Mahdi pada hujung namanya, bukan sebagai tokoh yang khas. Oleh karena Mahdi itu bermaksud orang yang mendapat petunjuk, maka beberapa orang pemerintah turut menggunakan gelaran al-Mahdi, dengan tujuan mengambil berkat daripada pribadi sebenar yang digelar al-Mahdi itu. Orang Melayu menamakan anak mereka dengan Mahadi, sebagai mengambil berkat tersebut.

No comments:

Post a Comment